Serba sulit
untuk menjelaskan dengan detail melalui kata yang tersusun rapih ke dalam
kalimat dan menghasilkan sebuah kesadaran massal. Tapi setidaknya permasalahan
di depan mata seolah menjadi sekuel baru agar semua berpikir bersama.
Hening rasanya sejak kepulangan selepas laga dari TOURNAMEN MGMP CUP. Dalam pertandingan hidup mati 16 besar, di atas kertas Skanesa harus menjalani laga yang sangat krusial.
Pertama,
kita harus menerima kekalahan yang membuat pilu, pasalnya kita memiliki
berbagai peluang namun hanya membuahkan sebuah gol saja yang akhirnya kita
kalah dengan skor tipis 2-1. Pendukung yang biasanya memiliki mentalita
baja,suara menggelegar,dan selalu tampil all out, pada saat itu nampak seperti
sebuah kedai yang terdengar banyak suara keras namun entah siapa dan untuk
siapa suara itu terdengar. Definisinya jelas, suporter Skanesa. Siapa saja.
Tanpa ada sekat kelas 10, 11, 12 maupun alumni. Siapa saja bisa memberikan
dukungan, namun harus jelas dukungan itu ditujukan untuk siapa, dan benar –
benar dengan hati bukan karena ego semata. Sebab dukungan yang berasal dari
hati akan berdampak positif bagi para punggawa yang sedang berjuang, jika
mereka dalam keadaan tertekan disitu kita akan nampak jelas berperan sebagai
motivator selain pelatih dan juga akan menjadi bayangan menakutkan bagi lawan
yang dihadapi para punggawa kita.
Akan tetapi
pada waktu itu kita tidak menunjukkan jati diri kita. Pasalnya di saat para
punggawa kita tertinggal lebih dulu oleh lawan, suara kita yang tadinya lantang
dan merdu seketika perlahan lenyap, dari yang penuh semangat berubah menjadi
kekecewaan. Memang kecewa boleh tetapi momen pada saat itu tidak pantas kita
sebagai supporter untuk menunjukkan kekecewaan kita, dan ketika para punggawa
menyamakan kedudukan kemudian tertinggal lagi oleh lawan, perlahan
barisan-barisan militan yang berada di tribun sedikit demi sedikit beranjak
pergi entah kemana.
Hal ini
perlu kita cermati dengan saksama. Keputusan yang kalian ambil bertolak
belakang dengan diri kalian sebagai supporter. Menahan ego adalah hal yang
mulia. Kami tidak segan untuk melayangkan pernyataan tegas untuk kalian yang
mendukung hanya dengan ego semata.
Keputusan
ini diambil sebagai rasa hormat kami kepada SEKOLAH yang sedang berjuang, baik
itu prestasi dan dari kondisi sekarang ini.
Hentikan
segala bentuk arogansi baik dalam sekolah dan dalam memberikan dukungan.
Kembalilah kepada habitat asli sebagai Skanesa Fans sebagai mana mestinya. Jeda
beberapa minggi ini diharapkan untuk
masing-masing individu dan untuk berbenah kembali.
Akhir
kalimat, jaga nama baik SEKOLAH dan kehormatan sebagai Skanesa Fans!
Sumber : bcsxpss.com
0 komentar:
Posting Komentar